Senin, 13 Oktober 2025

Pemuda LDII Ikut Serta dalam World Clean Up Day 2025 di Pantai Branta Pamekasan


Pemuda LDII turut serta dalam aksi bersih pantai bersama Kelompok Peduli Mangrove Madura (KPMM) di Pantai Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, Minggu pagi (12/10/2025). Kegiatan itu dalam rangka memperingati World Clean Up Day 2025. Kegiatan ini merupakan bentuk peran aktif semua pihak dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan sekaligus sebagai kampanye untuk mengajak lebih banyak orang untuk merawat bumi sebagai tempat tinggal kita semua.

Keterlibatan LDII dalam aksi bersih pantai ini merupakan salah satu bentuk nyata melaksanakan ajaran islam untuk menjaga dan melestarikan alam sebagai bagian dari ibadah seperti pengelolaan sampah yang baik, konservasi air, penggunaan energi terbarukan, penghijauan, dan lainnya.

Kegiatan yang digelar pada minggu pagi itu melibatkan banyak elemen dan instansi terkait di antaranya Perhutani, Dinas Lingkungan Hidup, BPBD, jajaran TNI/Polri, organisasi masyarakat, Pramuka, komunitas pecinta alam, pelajar, dan mahasiswa serta masyarakat setempat.

Ketua KPMM Endang Tri Wahyurini mengungkapkan alasan memilih Pantai Tlanakan untuk aksi membersih lingkungan pantai kali ini, "Kami melihat lokasi ini sangat parah sampahnya, baik sampah yang terbawa arus laut maupun dan sampah yang dibuang langsung oleh masyarakat," jelasnya.


Para relawan yang terlibat menyisir tumpukan sampah yang ada di Pantai Branta untuk kemudian diangkut oleh petugas DLH Pamekasan. Lebih lanjut Endang Tri Wahyurini menuturkan dalam aksi kali ini banyak sampah anorganik yang ditemukan seperti plastik, botol air minum, kaca, popok, dan lainnya.

Arbain yang menjadi koordinator lapangan para pemuda LDII menyampaikan keprihatinannya melihat banyaknya tumpukan sampah di Pantai Branta, “Saya sangat menyayangkan kenapa pantai justru dijadikan tempat pembuangan sampah oleh masyarakat, semoga kegiatan ini bisa membangun kesadaran serta kepedulian kita bersama setidaknya untuk membuang sampah pada tempatnya.” Jelasnya.

Selasa, 07 Oktober 2025

Remaja LDII Raih Juara 1 dalam Ajang Duta Genre Sampang Tahun 2025


Sampang (5/10/2025). Farah Tuhfah Alfiyah, Siswi kelas X SMAN 1 Sampang, salah satu generasi muda LDII Kabupaten Sampang, Jawa Timur, menjadi salah satu siswa berprestasi pada Ajang Duta Genre Sampang Tahun 2025 yang digelar di Pendopo Kabupaten Sampang pada minggu (5/10/2025). Farah meraih prestasi tertinggi menjadi juara 1 putri dalam ajang tersebut.

Ajang yang digelar setiap tahunnya di kabupaten sampang ini dimaksudkan untuk membekali para remaja untuk menjadi generasi yang cerdas, sehat dan berkarakter sehingga bisa menjadi teladan atau role model dalam menyuarakan isu-isu penting di kalangan remaja. Sebanyak 20 finalis putra dan putri Duta Genre Sampang 2025 mengikuti tahapan karantina sebelum akhirnya terpilih menjadi juara.

Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dalduk KB) Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang, Moh. Zahruddin menuturkan dalam kegiatan karantina, finalis dibekali pemahaman mendalam mengenai isu-isu strategis di kalangan remaja mulai dari pencegahan stunting, anemia hingga pernikahan dini. “kami benar-benar menggembleng adik-adik GenRe dalam memahami materi tentang stunting, anemia dan pernikahan dini sehingga mereka bisa menjadi role model di lingkungannya masing-masing,” ujar Moh. Zahruddin.

Gelaran acara dibuka oleh ibu Wakil Bupati Sampang sekaligus sebagai Bunda GenRe Kabupaten Sampang Hj. Nila Azmiana Mahfudz juga dihadiri oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, beberapa kepala OPD di kabupaten sampang serta Duta GenRe dari kabupaten pamekasan, bangkalan dan sumenep.

Farah, sapaan akrabnya menceritakan upaya yang dilakukan sehingga ia berhasil meraih prestasi ini, “sebisa mungkin saya memahami materi dan isu-isu strategis yang sudah disampaikan, berusaha tenang, percaya diri, tidak insecure dan tidak panik saat diatas panggung. Satu lagi, tentu tidak lupa sholat 5 waktu dan selalu berdoa pada Allah”, jelasnya.


Hadir pada kesempatan itu ibu dari Farah yang ikut bersyukur dan bangga atas prestasi yang diraih oleh putrinya. “Pada dasarnya, farah ini memang mandiri, selama kegiatannya positif dan bermanfaat tentu kami sebagai orangtua mendukung sepenuh hati yang penting tidak mengganggu kegiatannya di sekolah. Selama proses penilaian, kami berpesan supaya tetap rendah hati, pasrah dan berdoa pada Allah”, jelas ibunya.

Dalam kesempatan terpisah, Ketua ldii kabupaten sampang H. Sartono menyampaikan rasa bangga dan kesyukurannya atas raihan prestasi generasi muda ldii. “Saya sangat mengapresiasi keberhasilan Ananda Farah meraih juara 1 dalam ajang GenRe Sampang 2025. Semoga Farah dapat menginspirasi remaja menjadi pribadi yang alim, faqih dan berakhlakul karimah serta memahami pentingnya mencegah stunting, anemia di kalangan remaja”. (wiro/lines)

Minggu, 19 Januari 2025

Jalin Silaturahmi, Kapolres Sampang AKBP Hartono Sambangi LDII


Mengawali tugasnya di Kabupaten Sampang, Kapolres AKBP Hartono, S.Pd., M.M. melaksanakan kunjungan atau silaturrahim kepada H. Sartono selaku Ketua Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Sampang bertempat di kantor sekretariat DPD LDII, Minggu 19/01/2025.

Dalam kunjungan tersebut, Kapolres Sampang mengucapkan terima kasih, memohon doa restu, dukungan dan bimbingan dalam memimpin Polres Sampang. Pihaknya mengaku senang dan bangga diterima dengan baik oleh ketua LDII Kabupaten Sampang bersama jajarannya tentunya ini menunjukan sinergitas antara Polres Sampang dengan tokoh agama. ”Terima kasih sudah diterima dengan baik, Polres Sampang beserta jajaran mohon bimbingan dan dukungan, semoga silaturrahim ini terus terjaga," ucap Kapolres.


Dalam kegiatan silaturrahim tersebut, Kapolres Sampang didampingi Wakapolres Hj. Hosna Nurhidayah, S.H., M.H., Kasat Intelkam Rochim Soenyoto, S.H., M.H., dan Kanit Tipidkor Polres Sampang Ipda Muamar Amin, S.H., M.H. Kapolres Sampang mengatakan kegiatan silaturrahim ini bertujuan untuk meningkatkan hubungan dan sinergitas dengan para tokoh agama. Lebih lanjut, Kapolres Sampang berharap kepada para tokoh agama tetap mendukung dan membantu Kepolisian dalam menjaga Kamtibmas.

Sementara itu, H. Sartono menyampaikan selamat datang kepada Kapolres Sampang dan mengapresiasi atas upaya-upaya yang telah dilakukan jajaran Kepolisian demi terwujudnya hidup rukun dan berdampingan di Kota Sampang. “Kami siap membantu untuk berperan aktif dalam rangka menciptakan kerukunan umat beragama dan menjaga kamtibmas di wilayah Kota Sampang,” ucap H. Sartono.

Sabtu, 01 April 2023

LDII Perkuat Tali Silaturrahim Melalui “Jumat Curhat"

Guna mempererat silaturrahim, Dewan Pimpinan Daerah LDII Kabupaten Sampang mengunjungi Polres Sampang melalui program Jumat Curhat. Ini merupakan program kepolisian agar bisa menyerap aspirasi masyarakat, serta menjaga komunikasi dengan masyarakat. Kapolres Sampang AKBP Siswantoro, S.I.K., M.H., menerima kunjungan LDII diruang kerjanya Jumat (31/03/23) sekitar pukul 12.30 WIB. Dalam pertemuan tersebut, Kapolres didampingi oleh Kasat Intelkam AKP Rohim Soenyoto.

Ketua DPD LDII Sampang, Sartono (paling kiri) saat berbincang bersama Kapolres Sampang

Dalam pertemuan tersebut pengurus LDII dipimpin langsung oleh Sartono selaku ketua DPD, didampingi oleh Sekretarisnya Zainuddin,  S.Pd., Soenarto sebagai bendahara serta bagian Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK), Hasanuddin, S.Pd.

Sartono menyampaikan terima kasih kepada Kapolres atas waktu yang disediakan dan menyampaikan keinginan dari LDII untuk dapat berkoordinasi dan membangun sinergi melalui kegiatan yang akan dilaksanakan bersama elemen masyarakat lainnya. “Kami mengharapkan bisa mengadakan pertemuan rutin dengan pemerintah dan seluruh ormas islam di Kabupaten Sampang”, ungkapnya. 

Siswantoro menyampaikan kesiapannya dan akan membantu untuk berkoordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Sampang. 

Pengurus DPD LDII Sampang berfoto bersama di akhir acara

Di akhir pertemuan, Sartono berharap hubungan baik LDII dan Polres Sampang bisa terus terjaga. Diharapkan juga kedepannya dapat terlaksana kegiatan-kegiatan sebagai wujud sinergi antara LDII dengan Polres Sampang.


Senin, 05 Desember 2022

LDII Melestarikan Lingkungan melalui Penanaman Mangrove

Warga LDII turut berpartisipasi pada acara Festival Mangrove Jawa Timur II
 

LDII Sampang hadiri pembukaan Festival Mangrove Jawa Timur (Jatim) II yang berlangsung di Politeknik negeri Madura, Jalan Raya Taddan, Kecamatan Camplong, Sampang, Minggu (4/12/2022) siang. Kegiatan ini dibuka langsung Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama pejabat pemerintah provinsi serta perwakilan kepala daerah se Madura.

Khofifah mengatakan bahwa festival mangrove merupakan bentuk pemulihan daya dukung alam atau lingkungan di Jawa Timur. Sebelumnya, kegiatan serupa juga digelar di Penunggul Mangrove Park, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan, Selasa (30/8/2022) lalu.

Saat sambutan, Gubernur Khofifah mengajak seluruh pihak untuk bersedekah oksigen melalui kegiatan penanaman mangrove.

“Saya ingin menyampaikan kepada seluruh warga Sampang, Madura dan Jatim, mari bersedekah oksigen. Oksigen yang diproduksi mangrove bisa mencapai lima kali lipatnya dari pada pohon yang ada di daratan,” terang Khofifah.

Sementara, Bupati Sampang H. Slamet Junaidi menyambut baik atas digelarnya penanaman ribuan mangrove di wilayah kerjanya. Beliau mengucapkan banyak terima kasih atas kehadiran Pemprov Jatim dan menanam mangrove bersama sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan di Sampang.

“Sampang daerah yang dikelilingi pantai, sisi Selatan dan Utara semuanya pesisir. Tentu kami berupaya memberikan kemajuan untuk masyarakat bersama Pemprov Jatim, salah satunya menanam mangrove bersama ini,” ucapnya.

Dia berharap, nantinya penanaman mangrove ini bisa dirawat demi kelestarian lingkungan sekitar pantai wilayah Selatan Sampang. “Mari masyarakat Sampang, kita jaga alam pesisir kita dan merawat lingkungan untuk keberlangsungan hidup di masa akan datang,” ajaknya.

Dalam acara ini juga dilakukan penandatanganan komitmen bersama oleh berbagai pihak yang dilatarbelakangi kepedulian terhadap mangrove di wilayah pesisir Madura.

LDII Sampang sebagai salah satu yang mendukung kegiatan ini juga turut melakukan penandatanganan yang diwakili oleh Ketua LDII Kabupaten Sampang, Sartono. Beliau berpesan agar kita senantiasa menjaga alam dan melestarikan lingkungan. (Ika)

Minggu, 03 April 2022

LDII Sampang Konsisten Mendukung Program Pemerintah

Pertemuan antara LDII Sampang dengan Bakesbangpol
 

Hal ini disampaikan Ketua DPD LDII Kab. Sampang, H. Sartono dalam sambutannya pada acara verifikasi pendataan ormas yang dilakukan Bakesbangpol pada hari Senin, 28 Maret 2022 di sekretariat LDII, Perumahan Barisan Indah Blok B3 Sampang.

Acara yang lebih mengarah pada silaturahim ini juga dihadiri beberapa pejabat Bakesbangpol Sampang antara lain Candra R Amin, S.T., M.M, (Plh. Kepala Bakesbangpol), Abd Rahem, S.Pd, M.Pd (Kabid Hubungan Antar Lembaga) dan Bambang Maryono, S.H, M.H (Plt. Kasub bid. Lembaga, Parpol dan Kemasyarakatan).

Candra juga berpesan bahwa memiliki dan memelihara hubungan yang baik antara ormas dan pemerintah merupakan hal wajib untuk menciptakan dan mendukung masyarakat yang adil, makmur dan merata.

Sartono pun menambahkan mengenai rencana kerja LDII dalam peran sertanya membangun bangsa melalui apa yang disebutnya 8 klaster. "Selain itu kami juga memiliki program enam sikap luhur dalam bermasyarakat, yakni Jujur, amanah, rukun, kompak, kerja sama, dan efektif efisien" jelas Sartono. Delapan klaster sendiri dijabarkannya sebagai
1. Wawasan Kebangsaan
2. Prinsip Dakwah dan Akhlak Bangsa
3. Pendidikan Karakter
4. Pangan dan Lingkungan Hidup
5. Ekonomi Syariah
6. Pengembangan Pengobatan Herbal
7. Pemanfaatan Teknologi Digital Produktif
8. Pemanfaatan Energi Baru-Terbarukan

Penyerahan majalah NUANSA kepada Bakesbangpol

Di akhir acara, pengurus LDII Sampang memberikan majalah Nuansa dan kalender LDII sebagai wujud kemitraan antara pemerintah dan ormas. Majalah Nuansa sendiri banyak memuat kegiatan LDII seluruh nusantara sebagai wujud nyata pembangunan masyarakat Indonesia.

Selasa, 15 Februari 2022

Pesan Presiden Jokowi Untuk LDII


Bogor (14/02). Jajaran pengurus harian DPP LDII menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor, pada Jumat (11/2). Dalam pertemuan itu, DPP LDII melaporkan berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan atas permintaan Presiden Jokowi saat Munas IX LDII pada 2021 silam.

Dalam kesempatan itu, Jokowi mengatakan masalah kebangsaan akan terus dihadapi bangsa Indonesia. Presiden mengingatkan hal tersebut, karena kebangsaan selalu menghadapi tantangan zaman, baik dari dalam negeri maupun mancanegara.

Menanggapi pernyataan Presiden Jokowi, Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso mengatakan, kebangsaan bagi LDII ditempatkan di atas keagamaan, “Kebangsaan kami tempatkan pertama dalam program kami, karena kami berkeyakinan Indonesia ini adalah sebuah kapal, bila oleng, umat Islam sulit berdakwah dan beribadah,” ujar KH Chriswanto Santoso.

Untuk menanamkan kebangsaan tersebut, DPP LDII tidak hanya menyasar kepada santri atau siswa, namun para stakeholder pendidikan, “Kami membuat Sekolah Pamong Indonesia atau SPI, untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada para pengurus yayasan, guru, pamong hingga security. Agar mereka memahami pula bagaimana cara menanamkan kebangsaan kepada para siswa,” ujar KH Chriswanto Santoso.

Untuk meningkatkan pemahaman kebangsaan kepada warga, DPP LDII menjalin kerja sama dengan Korps Pembinaan Masyarakat Badan Pemelihara Keamanan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Korbinmas Baharkam Polri). LDII juga bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme untuk mencegah radikalisme. Sementara untuk memperkuat nasionalisme di kalangan pemuda, LDII bekerja sama dengan TNI AD menggelar pelatihan bela negara dan wawasan kebangsaan.

Memenuhi Permintaan Presiden Jokowi

Dalam kesempatan tersebut, KH Chriswanto Santoso melaporkan, permintaan Presiden Jokowi agar LDII membantu pemerintah dalam menyukseskan program 2 juta dosis vaksin per hari. Permintaan tersebut, ditunaikan LDII dengan melaksanakan vaksinasi massal di Padepokan Persinas ASAD di lingkungan Pondok Pesantren Minhaajurrosyidin dan di kota/ kabupaten di Indonesia

“Program vaksinasi tersebut bekerja sama dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, bahkan dijadikan pusat vaksinasi untuk Jakarta Timur,” papar KH Chriswanto. Lokasi vaksinasi tersebut, bahkan dikunjungi oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria. Bahkan dikunjungi dua kali oleh Panglima TNI Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Menurut Chriswanto Santoso, kerja sama vaksinasi dilakukan LDII bekerja sama dengan berbagai pihak, di antaranya Kementerian Kesehatan, TNI-Polri, hingga Badan Intelijen Negara (BIN), partai politik, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota/ Kabupaten, puskesmas dan lainnya.

Selain itu, di bidang energi baru terbarukan, LDII akan menambah satu lagi pondok pesantren yang akan menggunakan energi sel surya. Setelah berhasil menerapkan energi sel surya di Pondok Pesantren Wali Barokah, Pondok Pesantren Minhaajurrosyidin di Jakarta Timur, juga bakal menggunakan sel surya sebagai sumber listrik.

Berbagai program LDII, terutama masalah kebangsaan sejatinya ditujukan untuk menghadapi masalah energi, pangan, air, dan mineral yang bakal terjadi pada masa mendatang, “Untuk menghadapi tantangan itu, membuat delapan program kerja LDII untuk bangsa,” ujar KH Chriswanto kepada Presiden Jokowi.

Bila dirinci, program kerja berupa wawasan kebangsaan, dakwah dan akhlak bangsa, Pendidikan karakter, pangan dan lingkungan hidup, serta pengobatan herbal ditujukan untuk membangun SDM. Dengan SDM yang alim-faqih dan berakhlak mulia, kekayaan alam yang dimiliki Indonesia bisa dikelola sendiri dan tak bergantung sepenuhnya dengan asing.

Sementara ekonomi syariah, pemanfaatan teknologi digital produktif, dan pemanfaatan energi baru terbarukan, ditujukan untuk membangun kemandirian. Sehingga delapan program kerja tersebut mengarah kepada pembentukan manusia profesional religius.

Terkait kemandirian di bidang pangan, DPP LDII bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Bangka Belitung, bekerja sama menggarap 1.000 hektare lahan. Sementara dengan Anggota DPD RI Abdullah Puteh, LDII bekerja sama menggarap 4.500 hektare, “Kami memilih tanaman pangan yang diperlukan masyarakat sekaligus memiliki pasar internasional, sehingga memiliki nilai ekonomi yang tinggi,” tutur KH Chriswanto Santoso yang didampingi Dewan Penasehat KH.Edy Suparto, Sekretaris Umum DPP LDIi Dody Taufiq Wijaya dan Katno Hadi. Bila program tersebut sukses, akan diduplikasi di berbagai lokasi lainnya.

Presiden Jokowi berjanji, akan membantu LDII dalam menyediakan lahan sekitar 10.000 hektare dalam program ketahanan pangan tersebut. Agar komitmen LDII membantu masyarakat mewujudkan ketahanan pangan bisa terwujud. Presiden Jokowi mengingatkan pentingnya wawasan kebangsaan pada saat Munas IX LDII pada April 2021 lalu. Wawasan kebangsaan diperlukan untuk mencegah paham radikalisme dan intoleransi.

Senada dengan apa yang dipaparkan oleh Ketum DPP LDII, M. Bakir sebagai ketua DPD LDII Kabupaten Pamekasan juga menjelaskan bahwa semua arahan dan program prioritas dari DPP telah direncanakan dan beberapa diantaranya telah terlaksana di awal tahun 2022 ini seperti kegiatan penanaman pohon sebagai bentuk kepedulian LDII terhadap kelestarian lingkungan hidup. (kim/*)

Kamis, 03 Februari 2022

Generus LDII Sampang Turut Meriahkan Gelaran KOMPAS VII

Lomba tartil alquran dalam even Kompas VII Pamekasan

 
Generasi Penerus (Generus) Sampang turut berpartisipasi dalam Kompetisi Anak Sholih (KOMPAS) VII yang diselenggarakan oleh Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kab. Pamekasan di Masjid Luhur Ceguk pada Selasa, 1 Februari 2022 dengan mengangkat tema “Bersama Kita Wujudkan Karakter Generasi Penerus Bangsa yang Profesional dan Religius”.

Kegiatan KOMPAS VII kali ini digelar dengan protokol kesehatan, penyelenggara membatasi jumlah peserta dan penonton yang hadir. Kegiatan KOMPAS VII kali ini diikuti sebanyak lima puluh peserta berusia tujuh sampai dua belas tahun. Untuk DPD LDII Sampang mengirimkan tiga wakilnya, yaitu Farah, Sultan dan Andika. Rangkaian kegiatan yang dilombakan dalam kegiatan tersebut meliputi lomba azan, tilawah, pidato, serta hafalan doa-doa.

Dalam sambutannya M. Bakir Ketua Penggerak Pembina Generus (PPG) sekaligus Ketua LDII Kab. Pamekasan menjelaskan, kegiatan seperti ini perlu dilakukan untuk meningkatkan semangat belajar, khususnya pada anak usia dini. “Diharapkan dengan ajang kompetisi KOMPAS VII ini dapat semakin mempererat tali persaudaraan diantara para peserta yang diikuti oleh semua Pimpinan Anak Cabang (PAC) LDII se Kab. Pamekasan. Serta turut hadir pula undangan peserta anak usia dini dari Kab. Sampang. Semoga anak-anak ini nantinya dapat menjadi generasi yang berkarakter profesional religius dan juga berwawasan kebangsaan”.

Dalam kesempatan terpisah Sartono ketua DPD LDII Kab. Sampang mengatakan, bahwa dengan diselenggarakannya kegiatan KOMPAS VII ini sangat bagus dan harus terus didukung karena dapat mendorong anak-anak menjadi generasi yang faqih dan faham agama, beraklaqul karimah, serta mandiri juga fastabiqul khoirot dalam mencari pahala. Diharapkan juga setelah dewasa nanti dapat menjadi manusia yang profesional religius serta bermanfaat bagi agama, nusa dan bangsa. (Ika/Lines)

Jumat, 28 Januari 2022

LDII Sampang Bersilaturrahim ke Bakesbangpol

Pengurus DPD LDII Sampang menyerahkan struktur kepengurusan terbaru
Mengawali kiprahnya sebagai ketua DPD LDII Kab. Sampang periode 2020-2025, H. Sartono bersama beberapa pengurus lainnnya mengunjungi Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik. Kunjungan ini dimaksudkan untuk mempererat tali silaturrahim antara LDII dengan pemerintah daerah. Dalam kesempatan yang sama pula, Sartono menyerahkan susunan kepengurusan yang baru.



Rombongan pengurus LDII diterima langsung oleh Plt. Kasubid Lembaga Parpol dan Kemasyarakatan, Bambang Maryono, S.H, M.H., pada hari Jumat, 28 Januari 2022. Dalam sambutannya Bambang mengucapkan rasa terima kasih dan berpesan agar LDII menjadi ormas yang selalu mendukung dan menjadi bagian dari program pemerintah. Senada dengan hal tersebut ketua LDII menyampaikan komitmennya sebagai perwujudan dari program kerja LDII. Di sela-sela perbincangannya, Bambang juga berpesan akan arti pentingnya menjaga keutuhan bangsa dan wawasan kebangsaan yang baik. 

Dalam pertemuan yang berlangsung kurang lebih satu jam itu, juga dibahas rencana kunjungan Bakesbangpol kepada seluruh ormas islam termasuk LDII. "Insyaalloh, Kami tunggu kedatangannya dengan senang hati." Ujar Sartono sambil memohon pamit dan mengakhiri pertemuannya saat itu.

Selasa, 18 Januari 2022

LDII Sampang Tanam 10 Ribu Pohon Bersama FPRB Kab. Sampang


Pemuda LDII Sampang ikut berpartisipasi dalam kegiatan penanaman 10 ribu pohon yang diselenggarakan oleh Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kab. Sampang bersama BPBD dan UPT Dinas Kehutanan dan Perkebunan Jawa Timur Wilayah Madura. Anggota yang tergabung dalam FPRB ini terdiri dari instansi pemerintah dan berbagai komponen masyarakat, hadir juga dalam kegiatan tersebut perwakilan PC NU dan Pramuka. Acara ini dilaksanakan selama 2 hari, yakni Jum’at 14 Januari 2022 pukul 06.30 – 08.00 berlokasi di Desa Karang Penang Oloh, Kecamatan Karang Penang dan Minggu 16 Januari 2022 pukul 13.30 – 16.00 berlokasi di Desa Batorsasang, Kecamatan Tambelengan, Kabupaten Sampang. Gerakan menanam pohon yang dilakukan selama 2 hari ini merupakan langkah awal menanam 20 ribu bibit pohon pada 26 Januari mendatang.

Ketua FPRB Sampang Moh. Hasan Jailani mengatakan, penanaman dan pemeliharaan pohon oleh FPRB Sampang tersebut menargetkan kegiatan di 4 kecamatan, yaitu Kecamatan Karangpenang, Tambelangan, Kedungdung dan Robatal. Posisi 4 kecamatan tersebut adalah penyangga keseimbangan Kabupaten Sampang karena berada di tengah-tengah Kabupaten Sampang.

“Kegiatan ini bertujuan untuk pencegahan banjir, erosi dan mencegah pemanasan global. Kegiatan menanam harus menjadi kebiasaan yang baik bagi masyarakat dan dilanjutkan dengan pemeliharaan secara berkala,” terangnya.


Salah satu peserta dari LDII mengapresiasi atas penyelenggaraan kegiatan tersebut dan mendukung penuh, karena dalam jangka panjang akan terasa manfaatnya. "Ingat, bumi ini bukan warisan nenek moyang kita, tapi adalah titipan anak cucu kita" pungkasnya.

Sartono selaku Ketua LDII Sampang mengungkapkan, kegiatan semacam ini sangat bagus dan perlu dilanjutkan. Selain ikut mejaga lestarinya alam dan turut mencegah terjadinya bencana, juga menjalin silaturrahmi tetap terjaga.

Selasa, 07 Desember 2021

Menjelang Libur Akhir Tahun, LDII Ajak Tingkatkan Kewaspadaan


Jakarta (7/12). Virus Covid-19 varian Omicron dilaporkan Singapura, Australia, dan Malaysia telah berada di negara itu. Ketiganya, sebagaimana diberitakan media mendapati varian Omicron sebelum Afrika Selatan mengumumkannya. Penyebaran virus yang cepat, membuat Indonesia harus lebih waspada.

“Kita memiliki hari-hari besar keagamaan yang juga hari libur nasional selalu ditandai dengan mobilitas warga tinggi. Seperti Hari Raya Idul Fitri, Natal, Tahun Baru dan lainnya. Kebetulan Natal berdekatan dengan perayaan malam tahun baru, liburnya agak panjang. Ini biasanya membuat mobilitas warga kian tinggi,” ujar Ketua DPP LDII Koordinator Bidang Pengabdian Masyarakat Rubiyo.

Mobilitas di dalam negeri atau dari dan keluar negeri, menurut profesor riset pertanian itu, rentan membawa virus corona varian Omicron. Rubiyo mengutip Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang menetapkan Omicron sebagai variant of concern (VoC), karena menyebabkan peningkatan penularan dan kematian serta dapat mempengaruhi efektivitas vaksin.

Untuk itu, ia mengatakan DPP LDII meminta warganya dan warga masyarakat untuk mengurangi beraktifitas dan bepergian yang tidak perlu, “Kita semua harus bersabar, telah dua tahun kita lalui pergantian tahun baru dengan kondisi pandemi dan selalu mematuhi aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Dengan demikian seharusnya masyarakat sudah terbiasa tidak merayakan akhir tahun dengan mendatangi keramaian warga,” paparnya.

DPP LDII memandang pemerintah telah membuat kebijakan yang baik, dengan terus mendorong warga masyarakat menjalankan protokol kesehatan dan percepatan vaksinasi. Kebijakan tersebut, mampu membuat masyarakat terus menjalankan kegiatannya, meskipun terbatas. Ekonomi pun bisa terus berputar. “Namun, kebijakan yang baik itu juga harus didukung kepatuhan masyarakat,” ujar Rubiyo.

LDII mendukung langkah pemerintah dengan membatasi pergerakan warganya di kota-kota berzona merah merah dan oranye. Pengajian di majelis taklim, dilaksanakan secara daring. Sementara di wilayah zona hijau, pengajian dilaksanakan secara luring dengan menjaga prokes. Begitupula kegiatan di masjid-masjid, salat lima waktu dilaksanakan dengan prokes.

“Dalam kondisi pandemi, pembinaan warga harus terus dilaksanakan. Bahkan ditingkatkan, sehingga spiritualitas dan mental masyarakat terus terbangun menghadapi pandemi. Tanpa keyakinan dan mental yang kuat, justru masyarakat akan kehilangan motivasi dan jiwanya lemah, sehingga malah mudah stres dan sakit,” ujar Rubiyo.

Ia meminta para ulama dan tokoh masyarakat terus mengedukasi warga jangan lengah dan terus waspada, karena pandemi masih belum berlalu. Ia juga berharap pembinaan agama terus dilaksanakan, agar mental spiritual warga menguat sehingga semakin yakin terhadap Allah dan makin kuat ikhtiarnya dalam menekan penyebaran Covid-19. (kim/*)

Jumat, 01 Oktober 2021

Pesan LDII di Hari Kesaktian Pancasila


Jakarta (30/9). Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati setiap Oktober, merupakan pengingat bahaya komunisme yang melakukan kudeta pada 30 September. Partai Komunis Indonesia (PKI) dalam gerakan itu menculik tujuh jenderal dan beberapa lainnya. Gerakan itu, untuk mengganti ideologi Pancasila dengan komunisme.

“Peristiwa tersebut tercatat jadi sejarah kelam Indonesia modern. Komunisme memang tak tampak lagi, namun sebagai ideologi ia tak kasat mata. Jadi, bangsa ini harus terus waspada,” ujar Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso.

Chriswanto juga mengingatkan, bukan hanya komunisme tapi liberalisme bahkan gerakan fundamentalisme berbasis agama tertentu, bisa membahayakan ideologi negara tersebut, “Akibatnya, Pancasila memang masih jadi dasar negara, namun prilaku pejabat publik dan rakyatnya tak lagi Pancasilais,” ujar Chriswanto khawatir.

Menurutnya beberapa waktu lalu, ia dan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj bertemu dan bersepakat untuk membendung pengaruh liberalisme dan fundamentalisme, di lingkungan ormas masing-masing, “Ormas-ormas Islam berhadapan dengan dua kutub persoalan, yakni liberalisme yang di antaranya mendorong kebebasan individu, sementara di sisi lain terdapat fundamentalisme yang membuat seseorang tidak toleran terhadap perbedaan,” ujarnya.

Liberalisme menurut KH Chriswanto Santoso pada banyak hal, memiliki kandungan positif. Seperti mendorong seseorang untuk memperoleh haknya dalam kesejahteraan dengan berkompetisi. Namun, bila tak diatur, liberalisme sangat memungkinkan yang kuat akan menggusur yang lemah dalam berbisnis. Selain itu, liberalisme mendorong sifat seperti konsumerisme, yang bila tak dikendalikan berbuah pemborosan dan melakukan segala cara untuk meraih barang yang diinginkan.

“Artinya, komunisme, liberalisme, sosialisme, dan fundamentalisme bukanlah ideologi asli suku-suku di Indonesia. Ideologi-ideologi itu diimpor di sinilah Pancasila dan rakyat Indonesia diuji,” imbuhnya. Bila liberalisme membuat seseorang tak peduli sehingga semangat gotong-royong meluntur. Sementara fundamentalisme mendorong lunturnya sikap toleransi, menghargai, dan menghormati keyakinan lain. Akibatnya, kedamaian dan ketenteraman bisa terusik.

Ia mengingatkan kembali peran ormas Islam untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan karakter bangsa, sebagaimana yang terdapat dalam butir-butir Pancasila, “Pancasila digagas para pendiri bangsa sebagai kompromi, jalan tengah, dan mengambil intisari dari berbagai ideologi. Bahkan, nilai-nilai luhur bangsa Indonesia terhimpun di dalamnya. Inilah yang membuat bangsa Indonesia terus bersatu,” ujar Chriswanto.


Memperkokoh Kesaktian Pancasila

Pancasila dapat terus dikuatkan, bilamana ideologi tertentu tidak menggantikan Pancasila. Menurut Ketua DPP LDII Singgih Tri Sulistiyono yang juga Guru Besar Sejarah Universitas Diponegoro (Undip), Pancasila jangan sampai berhenti pada tataran verbal, tetapi juga diamalkan.

“Dalam kontruksi keindonesiaan, yang pertama adalah bahwa sila pertama dari Pancasila harus menjadi pondasi sekaligus mewarnai sila-sila yang lain. LDII juga berpendapat sila pertama tidak dijadikan bingkai, tetapi sebagai pondasi,” ujarnya.

Menempatkan sila pertama Pancasila sebagai bingkai atau wadah, sangat berisiko mendorong pihak-pihak yang memiliki ideologi tertentu, mengubah ideologi negara. Hal tersebut, bisa menjadi bibit konflik yang berkepanjangan karena kondisi bangsa dan negara yang plural, baik dari sisi agama maupun kepercayaan. “Maka agama harus ditempatkan sebagai fundamen bukan wadah,” ujar Singgih.

Kedua, dengan memahami sifat dan jiwa yang tergali dalam sejarah lahirnya Pancasila, menurut Singgih yang patut untuk menjadi bingkai dari konstruksi keindonesiaan adalah sila Persatuan Indonesia, “Dengan demikian, rumusannya adalah apapun agama yang dipeluk (sesuai Sila Pertama), apapun aktualisasi kemanusiaan yang dilakukan (Sila kedua), bentuk demokrasi apapun yang dijalankan (Sila keempat) dan model keadilan yang dibayangkan (Sila kelima) tetap dalam bingkai persatuan Indonesia atau NKRI (Sila ketiga),” ulasnya.

Dengan demikian, pemikiran pemikiran mengenai memperkokoh Pancasila dapat disimpulkan bahwa sila pertama adalah pondasi, sila ketiga sebagai bingkai, sila kelima sebagai tujuan, maka sila kedua adalah aspek kemanusiaan, sila keempat megenai demokrasi sebagai semangat dan cara mencapai tujuan berbangsa dan bernegara. Kelima sila tersebut tidak bisa dibeda-bedakan, bahkan saling melengkapi.

Bila dikristalisasi, menurut Singgih, bangsa Indonesia tanpa Pancasila akan rapuh. Mengapa? Karena tidak punya pondasi religiusitas yang kuat sebagaimana sila pertama, dan bangsa Indonesia bercerai-berai karena tidak ada bingkai yang jelas seperti sila ketiga. Bangsa Indonesia juga kehilangan arah karena tidak punya tujuan yang jelas, sesuai sila kelima.

Bahkan tanpa Pancasila, bangsa Indonesia menjadi bangsa yang tidak beradab, karena tidak punya kemanusiaan, tidak memiliki gotong-royong, karena tidak ada sila kedua dan keempat.

Sementara itu, ketua DPD LDII Kab. Sampang, Sartono menekankan bahwa satu - satunya ideologi yang harus ada dan ditanamkan kepada generasi bangsa adalah ideologi Pancasila karena hanya dengan menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila ini semua paham komunisme, liberalisme, sosialisme dan fundamentalisme tidak akan meracuni generasi bangsa yang beresiko membuat bangsa Indonesia terpecah belah (kim/*)

Kamis, 27 Mei 2021

Pandangan LDII tentang membanjirnya investasi asing



Jakarta(27/5). Setiap negara tak mungkin memenuhi kebutuhannya sendiri. Di sinilah timbul perdagangan dan investasi internasional. Idealnya, kerja sama tersebut saling menguntungkan dan setara. Bahkan, perdagangan dan investasi asing merupakan salah satu bentuk pemerataan kesejahteraan antarnegara.  

“Jangan sampai, kepentingan ekonomi yang berpondasi investasi asing tersebut merugikan salah satu pihak, apalagi mengganggu kepentingan nasional,” ujar Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso. Menurutnya, perputaran invetasi dan perdagangan internasional mau tak mau bersinggungan dengan ideologi sebuah negara. 

“Sistem perekonomian nasional kita diatur dalam Pasal 33 UUD 1945. Di dalamnya terdapat prinsip demokrasi ekonomi seperti usaha bersama dan berasaskan kekeluargaan,” ujarnya. Ideologi yang terkandung dalam pasal tersebut, menurut KH Chriswanto Santoso, berpihak terhadap rakyat sebagaimana Pembukaan UUD 1945. 

Dalam pembukaan UUD 1945 Alinea ke-4 disebutkan bahwa tujuan Negara Republik Indonesia adalah melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia. Secara konstitusional, Pemerintah berkewajiban memproteksi masyarakat pada umumnya dan pelaku usaha domestik khususnya, “Di sinilah investasi asing harus dilihat saling menguntungkan, kesetaraan, atau justru menjadi penjajahan baru,” imbuhnya. 

Ia mengatakan, pihaknya mendukung kebijakan pemerintah yang mengatur persyaratan kepemilikan modal, perizinan, hak dan kewajiban berbagai pihak, transaksi perdagangan, penyerapan tenaga kerja, kontribusi bagi negara dan pengawasan kegiatan usaha investor asing.

“Bila berbagai hal tersebut tidak diperhatikan, selain bakal menghambat pertumbuhan ekonomi nasional. Juga rawan dengan konflik sosial dan larinya keuntungan yang tak semestinya ke luar negeri,” ujarnya. 

Sementara itu, Akademisi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta Ardito Bhinadi, yang sekaligus Ketua DPP LDII mengatakan investasi asing di Indonesia dibutuhkan sebagai pendamping investasi dalam negeri. 

“Karena diakui modal invesatasi dalam negeri belum mencukupi untuk kebutuhan pembangunan nasional. Untuk itu, investasi asing diarahkan untuk kepentingan nasional, selain untuk menumbuhkan ekonomi dan meningkatkan kesempatan kerja,” tuturnya.

Para investor dari mancanegara itu, membawa modal masuk ke Indonesia berupa modal fisik, teknologi, bahkan tenaga kerja, “Adakalanya mereka juga membawa tenaga kerja dari negeri mereka ke Indonesia,” ujarnya. 

Senada dengan KH Chriswanto Santoso, Ardito menekankan investasi asing yang masuk harus menguntungkan masing-masing pihak dan sejalan dengan kepentingan bangsa, “Meskipun tenaga kerja dalam negeri adalah prioritas, kita menerima tenaga kerja asing terutama yang memiliki nilai lebih dibanding tenaga kerja dalam negeri,” tuturnya. Dengan demikian, terdapat transfer ilmu pengetahuan, pengalaman, dan teknologi. 

Dengan demikian, investasi asing diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di dalam negeri, kesempatan kerja, dan kesejahteraan masyarakat. Namun ia juga menggarisbawahi pentingnya perencanaan investasi.

“Dalam jangka pendek, investasi asing yang masuk bisa menciptakan ketimpangan regional antara daerah yang memperoleh investasi dengan daerah-daerah lainnya, “Inilah perlunya perencanaan investasi asing dan dipikirkan oleh pemerintah pusat dan daerah,” imbuh Ardito yang juga pakar ekonomi syariah. 

Daerah-daerah di sekitar investasi asing, harus dibangun sebagai pendukung wilayah yang menjadi pusat investasi, “Daerah tersebut bisa dibagun dengan investasi dalam negeri. Hal ini dilakukan untuk mengurangi ketimpangan regional dan ketimpangan pendapatan, di daerah yang sedang ada pembangun infrastruktur, pabrik, dan lain-lain,” ujarnya. 

Dengan perencanaan investasi yang baik, pemerintah pusat dan daerah tak sekadar menyiapkan daerah tujuan investasi. Namun juga menciptakan pembangunan yang terintegrasi, sehingga terjadi pertumbuhan yang merata dan tak terkonsentrasi pada daerah tertentu.  

Berkaca dari Vietnam, negeri itu saat ini menjadi tujuan utama investasi asing di kawasan Asia. Negeri itu berhasil memikat investor dengan politik yang stabil, insentif pajak, gaji tenaga kerja yang kompetitif, dan peningkatan infrastruktur yang disukai para investor asing. Selain itu, Vietnam juga melindungi pemain lokal meskipun investasi asing membanjir. 

Dinukil dari Vietnam Law and Legal Forum, negeri itu mulai menerapkan perlindung terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Peraturan yang disebut sebagai UU Dukungan UMKM mulai diterapkan sejak 2018 itu, bertekad melindungi UMKM. 

Undang-undang ini juga menciptakan kerangka hukum untuk memobilisasi sektor swasta serta organisasi dan individu, di dalam dan luar negeri untuk bersama-sama memberikan dukungan terhadap UKM. Terdiri dari empat bab dengan 35 pasal, Undang-Undang tersebut mengatur prinsip, sumberdaya, serta tanggung jawab hukum, organisasi dan individu yang terlibat dalam UMKM.

Sementara itu, ketua DPD LDII Sampang, Sartono mengaku sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Ketum DPP LDII tentang investasi dari luar negeri. Seraya mengingatkan, " Memang investasi dari luar negeri ini dibutuhkan guna menunjang pembangunan nasional, namun demikian harus tetap berhati-hati jangan sampai investasi ini justru pada akhirnya akan merugikan rakyat Indonesia".

Kamis, 22 April 2021

LDII, Selamatkan Bumi Melalui Jalur Dakwah


Jakarta (22/4). Saban tahun, pada 22 April seluruh dunia merayakan Earth Day atau Hari Bumi Internasional. Tahun ini, tema yang diangkat "Restore Our Earth" atau Pulihkan Bumi Kita. Seperti biasanya, sejak dicanangkan pada 1970, Hari Bumi Internasional selalu mengangkat tema-tema lingkungan yang relevan.

“Hari Bumi selalu menjadi pengingat umat manusia, agar mereka peduli dan melestarikan alam di sekitar tempat tinggal atau lingkungannya, bahkan alam. Karena sebuah ekosistem, termasuk manusia di dalamnya, bakal rusak bila tak dirawat,” ujar Ketua Umum DPP LDII, Chriswanto Santoso. 

Chriswanto mengatakan memulihkan bumi bukan hanya karena peduli dengan alam, tetapi karena kita hidup di atasnya, "Kita semua membutuhkan bumi yang sehat untuk mendukung kehidupan dan kelangsungan hidup manusia," ujarnya.

Bumi yang sehat bukan hanya pilihan tetapi menjadi kebutuhan. Ia menambahkan, bumi yang sehat bukan hanya milik kita tetapi juga milik generasi mendatang, untuk itu wajib kita lestarikan. 

Menurut Chriswanto, Hari Bumi yang digagas oleh Senator Amerika Serikat Gaylord Nelson, seorang pengajar lingkungan hidup, pada tahun 1970 memang ditujukan untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap bumi sebagai tempat tinggal umat manusia.

Bumi terus menghadapi pemanasan global, akibat pertumbuhan industri yang tak ramah lingkungan dibarengi dengan deforestasi atau penggundulan hutan.

“Ironi, bila kesejahteraan manusia dibangun di atas penderitaan alam. Terkait deforestasi, LDII telah mencanangkan gerakan Go Green pada lahan-lahan gundul, baik di pesisir maupun pegunungan,” ujar Chriswanto. Di DKI Jakarta, warga LDII Jakarta Selatan, membuat sumur biopori atau sumur resapan untuk menjaga air tanah. 

Bagi LDII, menjaga alam adalah bagian dari ibadah, Nabi SAW bersabda, “tidaklah seorang muslim menanam tanaman lalu tanaman itu dimakan manusia, binatang ataupun burung melainkan tanaman itu menjadi sedekah baginya sampai hari kiamat,” ulas Chriswanto menyitir hadist yang diriwayatkan Imam Muslim. 

Menurut Guru Besar Institut Pertanian Bogor yang juga Ketua DPP LDII, H. Sudarsono, gerakan peduli lingkungan LDII, juga dibangun melalui pengembangan SDM yang mempunyai pemahaman tentang pentingnya membantu mengatasi berbagai isu lingkungan, “Di provinsi yang telah melaksanakan gerakan Go Green dibentuk tim pemantau – Satgas Go Green, yang bertanggung jawab terhadap pertumbuhan pohon-pohon yang ditanam,” ujar Sudarsono. 

Ia mengatakan, LDII telah mencatatkan diri sebagai organisasi masyarakat (Ormas) Islam yang telah mencanangkan isu lingkungan sebagai salah satu fokus perhatian. Dengan gerakan Go Green yang telah dimulai sejak tahun 2008, “LDII telah menanam lebih dari 3,5 juta pohon di seluruh Indonesia dengan tingkat kematian tujuh persen,” ujarnya. 

Selain itu, sampah organik dan anorganik juga merupakan masalah penting yang dihadapi oleh penduduk dunia saat ini, terutama di daerah perkotaan. Pengelolaan sampah rumah tangga perkotaan telah menjadi permasalahan berkepanjangan, termasuk di Indonesia. 

Warga LDII di Tangerang, Kemal Pasya pendiri Abu & Co telah memulai mengelola sampah di perumahan Bumi Serpong Damai (BSD) lebih dari 20 tahun. Sampah-sampah organik dan anorganik tersebut diolah kembali agar bernilai ekonomi, “Hasilnya berupa bahan daur ulang, briket, kerajinan tangan, magot pakan ternak, hingga arang,” ujar Kemal Pasya. Sampah organik diolah menjadi pupuk, sehingga tidak berakhir di TPA, mencemari lingkungan dan menciptakan polusi bau. 

Warga LDII lainnya, Hj Erni Nandang, secara terus menerus mengkampanyekan pemanfaatan sampah daur ulang, untuk dijadikan produk yang bernilai ekonomi melalui berbagai pelatihan yang digagasnya di wilayah Cilacap dan sekitarnya. Untuk upayanya ini, Erni bahkan pernah mendapatkan penghargaan MURI dalam upaya uniknya menciptakan gaun pengantin berbahan baku plastik bekas.

Sartono ketua DPD LDII Kabupaten Sampang juga mengungkapkan, "lingkungan yg sehat berawal dari kebiasaan kita sehari - hari, maka dari itu DPD LDII Kabupaten Sampang mengajak warganya untuk melestarikan lingkungan disekitar mereka. Karena bumi akan memberikan kenyamanan untuk keberlangsungan hidup kita". 

Salah satu program kerja LDII, menempatkan lingkungan hidup sebagai fokus utama. Menurut Sudarsono, sampah plastik telah menjadi problema besar karena selain mencemari daratan hingga lautan, karena sangat sulit dan lama terurai.

Bahkan ketika terurai menjadi mikroplastik tetap akan menjadi penyebab masalah lingkungan pada masa mendatang. “Hasil pembakaran plastik bisa dihirup manusia, mikroplastik bisa termakan oleh hewan, yang berpotensi memicu masalah kesehatan,” imbuhnya. 

Menurut Sudarsono, DPP LDII telah dan akan terus mendorong pemahaman tentang pentingnya isu lingkungan di lingkup pondok pesantren dan sekolah formal yang bernaung di bawah LDII. Selain itu, instrumen organisasi di tingkat pusat (DPP), provinsi (DPW), kabupaten dan kota (DPD), hingga kecamatan (PC) dan kelurahan (PAC) akan terus didorong untu melaksanakan program penyelamatan lingkungan. 

Target LDII adalah mewariskan bumi yang sehat untuk keberlangsungan hidup manusia sehingga mewujudkan rahmatal lil ‘alamiin.

Rabu, 07 April 2021

Buka Munas IX LDII, Presiden Ajak Ormas Islam Meningkatkan Toleransi Beragama

 


Jakarta (7/4). Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka Musyawarah Nasional (Munas) IX LDII, yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin, Jakarta Timur pada Rabu (7/4). Presiden Jokowi di depan para peserta yang mengikuti pidato pembukaan secara daring tersebut, mengingatkan Ormas Islam untuk mengembangkan dan melaksanakan moderasi beragama. 

“Kita patut bersyukur menerima warisan berupa Bhinneka Tunggal Ika dari para pendiri bangsa, meskipun berbeda-beda suku, bangsa, dan berbeda dalam pandangan agama, tapi tetap saling menghormati, bersatu, rukun, dan bersama-sama bergotong royong,” ujar Jokowi.

Selanjutnya, dengan modal sosial itu Presiden Jokowi mengatakan sikap toleran, menghargai segala perbedaan, dan keyakinan adalah keharusan. Sikap ini, menurutnya bisa tumbuh, bila dikembangkan sikap saling menghormati dan belajar dari orang lain, “Sehingga mencapai sikap saling menghormati dalam perbedaan,” ujar Jokowi. 

Sikap tertutup dan eksklusif, menurut Jokowi, tak sesuai dengan Bhinneka Tunggal Ika, “Sikap tertutup menciptakan intoleransi yang merudak sendi-sendi keagamaan, dan menimbulkan penolakan serta pertentangan. Oleh karena itu, saya mengajak seluruh jajaran dan pimpinan keluarga besar LDII, untuk menyuarakan dan meningkatkan kehidupan sosial keagamaan kita,” imbuhnya. 

Jokowi mengatakan pemerintah berkomitmen dan terus berupaya, serta mendorong moderasi beragama. Ia juga menyerukan sikap yang tidak toleran yang disertai dengan kekarasan fisik, harus dihilangkan dari Bumi Pertiwi, “Sikap beragama yang memecah belah persatuan tak ditoleransi,” ujarnya.

Senada dengan Jokowi, Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso mengatakan, dalam delapan bidang pengabdian LDII untuk bangsa, kebangsaan ditempatkan pada posisi pertama, “Dengan semangat kebangsaan itu, LDII melaksanakan moderasi beragama, berdakwah dengan sejuk. Serta berkomitmen menegakkan Empat Pilar Kebangsaan,” ujar Chriswanto. 

Moderasi beragama bagi LDII sangat penting, “Moderasi beragama adalah pangkal dari modal sosial membangun bangsa. Agar kebhinnekaan yang ada dalam rakyat Indonesia menjadi pperekat untuk menjalankan program pembangunan,” ujar Chriswanto saat ditemui usai seremoni pembukaan Munas IX LDII. 


Sikapi Pandemi dengan Inovasi 

Dalam pidato pembukaan, Chriswanto menegaskan empati dan dukungannya terhadap pemerintah. “LDII turut merasakan beratnya permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah saat ini. Kehadiran pandemi covid-19 sejak awal tahun lalu dan masih berlanjut hingga sekarang, benar-benar telah memukul mundur capaian target-target pembangunan pada berbagai sektor khususnya kesehatan dan perekonomian,” ujarnya. 

Menurut Chriswanto, jumlah penduduk yang meninggal karena covid-19 juga cukup membuat kita sedih, yaitu di kisaran 40 ribuan, “LDII sangat merasakan dan sangat berempati terhadap masalah ini,” lanjut Chriswanto.

LDII, lanjut Chriswanto, mengajak seluruh elemen bangsa bekerja keras, cerdas, kreatif, dan _out of the box_ agar target-target pembangunan yang telah ditetapkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020 – 2024, kembali pada jalur semula. 

Sejalan dengan konteks tersebut, Chriswanto mengatakan Munas IX LDII mengambil tema “Pengutan SDM Profesional Religius untuk Ketahanan dan Kemandirian Bangsa Menuju Indonesia Maju”. Dengan merevitalisasi dan menajamkan delapan program kerja yang ditetapkan dalam Rakernas LDII 2018. 

Program kerja pertama berupa Kebangsaan, yang bertujuan membangun nasionalisme agar persatuan dan kesatuan bangsa dapat lebih terjaga, “Termasuk mencintai produk bangsa sendiri. Sebagai Lembaga Dakwah Islam, LDII selama ini telah menempatkan program kebangsaan sebagai program utama, karena bagaimanapun juga persatuan dan kesatuan adalah modal utama bangsa,” ujarnya. 

Kedua Keagamaan, yaitu program yang bertujuan meningkatkan nilai religiusitas bagi ummat Islam, termasuk didalam membangun toleransi beragama. Ketiga, Pendidikan, yaitu program yang mendorong agar pendidikan karakter, khususnya karakter professional religius, dapat dijadikan sebagai lifelong education, atau pendidikan sepanjang hayat. 

Keempat Ekonomi, yaitu program yang mendorong ekonomi syariah, termasuk percepatan pemulihan dan membangkitkan kembali ekonomi di era pandemik ini. Kelima pangan dan lingkungan hidup, yaitu program yang bertujuan untuk membangun kemandirian pangan dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan hidup. 

Keenam kesehatan, yaitu suatu program yang bertujuan mendorong penggunaan obat tradisional atau herbal secara meluas terlebih pada kondisi kedarutan kesehatan. Ketujuh Teknologi Digital, yaitu suatu program yang bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi digital dalam berbagai bidang pembangunan. 

Dan kedelepan Energi Baru Terbarukan, yaitu suatu program untuk mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi fossil, termasuk untuk mengurangi emisi karbon guna mengurangi efek rumah kaca. 

“Ke delapan delapan program tersebut di atas bukannya baru perencanaan, akan tetapi LDII telah berbuat dengan membuat beberapa pilot project di beberapa daerah sesuai kondisi keunggulan daerah tersebut,” tutup Chriswanto.

Munas IX LDII dihadiri 3.750 secara daring dan luring, kabupaten kota di seluruh Indonesia. Mereka mengikuti dari 457 studio mini, sementara para ulama, DPW LDII dari 33 provinsi, dan undangan lainnya yang hadir di lokasi mencapai 200 orang. Mereka diwajibkan swab antigen dan menjaga protokol kesehatan.  

“Perwakilan DPW LDII Nusa Tenggara Timur tidak bisa hadir karena bencana badai, yang mengakibatkan penerbangan sulit di wilayah tersebut,” ujar Ketua Panitia Munas IX LDII Rully Kuswahyudi.

Sementara itu, Sartono selaku ketua DPD LDII Sampang menyampaikan rasa syukurnya karena Munas hari ini dapat berjalan lancar dan Bapak Joko Widodo berkenan membuka acara Munas secara virtual. Harapan beliau "semoga hasil Munas IX LDII ini menghasilkan pengurus yang Profesional Religius dan Amanah yang menajamkan delapan program pengurus sebelumnya, serta memprioritaskan program pembentukan karakter untuk ketahanan dan kemandirian menuju Indonesia Maju."

Selasa, 06 April 2021

Ketum LDII: Munas IX Jadi Kontribusi LDII Atasi Dampak Pandemi



Jakarta (6/4). Pandemi Covid-19 menciptakan krisis kesehatan global yang berimbas ke dalam negeri. Penanggulangannya bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi seluruh elemen bangsa Indonesia. Hal itu disampaikan Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso saat ditemui menjelang Munas IX LDII, yang akan dilaksanakan pada 7-8 April 2021 di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin, Jakarta Timur. 

“Kepengurusan DPP LDII periode 2016-2021 habis pada bulan ini, untuk itu Munas IX dihelat. Selain itu, kami melihat krisis kesehatan dan ekonomi ini harus diatasi agar tak menjadi krisis sosial. LDII sebagai komponen bangsa harus berkontribusi membantu pemerintah mengatasi dampak Covid-19,” ujar Chriswanto Santoso di kantor DPP LDII pada Selasa (6/4).

Menurut Chriswanto Munas IX LDII, sebagai hajatan tertinggi organisasi dan penentu derap langkah untuk lima tahun ke depan, bertujuan pula merevitalisasi dan menajamkan program kerja periode lalu, “Penajaman delapan klaster kontribusi LDII untuk bangsa, bertujuan untuk meningkatkan kotribusi kami untuk membantu mengatasi dampak Covid-19,” ujar Chriswanto.

Program berupa delapan klaster itu, menurut Chriswanto sudah dilaksanakan dan dipertajam karena sangat relevan dengan kondisi bangsa saat ini. Chriswanto menyebut delapan klaster pengabdian LDII adalah bidang wawasan kebangsaan, keagamaan, pendidikan, ekonomi syariah, kesehatan dan herbal, ketahanan pangan dan lingkungan hidup, energi terbarukan, dan teknologi digital.

“Harapan kami, penajaman dan revitalisasi delapan program yang kami laksanakan, dapat membantu pemerintah dalam mempercepat pemulihan krisis ekonomi akibat pandemi,” ujar Chriswanto Santoso. 

Chriswanto mengatakan, sebelum Munas pihaknya menggelar berbagai webinar dan diskusi dengan para tokoh. Hasil diskusi tersebut menjadi bahan untuk menajamkan dan meningkatkan delapan program kerja tersebut, “Bahkan dalam Munas, kami juga mengundang para narasumber terkait delapan klaster tersebut. Sehingga hasil Munas ini segera bisa dilaksanakan sesuai kondisi kekinian,” paparnya.

Terselenggaranya Munas IX LDII berkat bantuan berbagai pihak, dari pemerintah, aparat keamanan, hingga tokoh agama serta masyarakat, “Kami mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Presiden Jokowi dan Wapres KH Ma’ruf Amin yang memberi dukungan besar. Dan juga para kepala daerah dari gubernur hingga bupati dan wali kota, MUI, dan ormas Islam lainnya, yang telah memberi dukungan moral kepada warga LDII di seluruh Indonesia untuk melaksanakan Munas,” papar Chriswanto.

Sementara itu, Ketua Panitia Rully Kuswahyudi mengatakan acara Munas IX LDII diikuti 3.600 peserta di seluruh Indonesia, “Kondisi pandemi ini, membuat kami menggelar Munas dengan memadukan daring dan luring,” ujar Rully. Ia mengatakan, peserta yang hadir secara langsung dibatasi hanya 150 orang.

Mereka terdiri dari para ulama, tokoh pemerintah, DPR, pengurus DPP LDII, dan undangan khusus serta panitia. Sementara Presiden Jokowi membuka Munas IX LDII dari istana negara dengan mengundang 20 orang, yang terdiri dari ulama dan pengurus harian DPP LDII.

“Acara di Istana Negara itu, terhubung secara daring dengan para peserta yang hadir di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin dan kantor DPW dan DPD LDII di seluruh Indonesia yang berjumlah 400-an studio,” ujar Rully Kuswahyudi.

Menurut Rully, Munas IX LDII dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat. Seluruh peserta wajib menjalani _swab_ antigen dan melaksanakan protokol kesehatan. Ia berharap para peserta mampu menjaga diri, sehingga setelah Munas tetap terhindar dari paparan Covid-19, “Ini menjadi perhatian panitia agar para peserta dan penyelenggara mematuhi protokol kesehatan,” ujarnya.

Selasa, 30 Maret 2021

Presiden Jokowi Buka Munas IX LDII Secara Daring


Jakarta (28/3). DPP LDII sesuai rencana akan menggelar Musyawarah Nasional IX Lembaga Dakwah Islam Indonesia (Munas IX LDII). Munas tersebut bakal dihelat di Padepokan Persinas ASAD di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin, Pondok Gede, Jakarta Timur. Acara tersebut bakal digelar pada 7-8 Maret 2021.

“Kami telah bertemu dengan Presiden Joko Widodo pada 5 Maret lalu di Istana Bogor. Presiden bersedia membuka Munas IX LDII dikombinasi luring dan daring. Presiden berencana mengikuti acara pembukaan Munas LDII dari Istana Negara dengan pengurus harian, sementara peserta lainnya ada di Padepokan Persinas ASAD,” ujar Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso, M.Sc.

Acara ini menurut Chriswanto Santoso sangat strategis, “Meskipun dalam suasana pandemi, Munas ini harus tetap berjalan karena menunjukkan eksistensi dan profesionalitas sebuah organisasi kemasyarakatan,” paparnya. Untuk itu, ulama, jajaran pengurus harian DPP LDII, dan panitia memutuskan hanya Ketua DPW LDII dan tamu yang diundang secara khusus, yang menghadiri Munas tersebut. 

Meskipun Ketua DPD LDII dan sekretaris hanya mengikuti secara daring, menurut Chriswanto mereka tetap berperan besar dalam kesuksesan acara serta gerak organisasi pada masa mendatang. Dalam Munas IX LDII, para pengurus LDII akan menajamkan program kerja berupa delapan bidang pengabdian LDII untuk bangsa.

Kedelapan program tersebut penguatan wawasan kebangsaan, dakwah, pendidikan umum, ekonomi syariah, kesehatan dan herbal, ketahanan pangan dan lingkungan, serta teknologi digital. Menurut Chriswanto, program tersebut telah dilaksanakan dan akan dipertajam pada saat Munas, “Kami telah melaporkan program-program tersebut kepada Presiden Jokowi pada 5 Maret lalu, dan Presiden berkomentar LDII selalu mendahului dalam berkontribusi kepada bangsa dan negara,” ujar Chriswanto.

Dengan kondisi pandemi dan Munas terus harus dilaksanakan mengingat strategisnya acara tersebut, Chriswanto mengajak seluruh pengurus LDII tetap bersemangat meskipun tidak hadir secara langsung.

"Saya ingin meyakinkan kepada saudara-saudara bahwa Munas kali ini dilaksanakan dalam kondisi yang khusus, namun tidak mengurangi nilai dan peran saudara dalam pencapaian Munas IX 2021 untuk menghasilkan keputusan-keputusan yang strategis dalam meningkatkan kontribusi LDII di era pemulihan bangsa saat ini," tegasnya.

Chriswanto mengatakan Munas dihelat secara daring dan luring merupakan bentuk komitmen warga LDII, untuk membantu pemerintah menekan penularan Covid-19, “Kami memahami, penanggulangan pandemi Covid-19 bukan hanya tugas negara, namun jadi tanggung jawab seluruh komponen bangsa,” ujar Chriswanto. 

Senada dengan Chriswanto, Ketua Panitia Munas IX LDII, Rulli Kuswahyudi mengatakan untuk menekan penularan Covid-19, panitia berencana menempatkan 2.500 peserta munas pada 500 studio yang tersebar di seluruh Indonesia, “Mereka yang hadir secara langsung di studio utama, kami batasi hanya 250 orang termasuk panitia, kami menggunakan Padepokan Persinas ASAD dengan luas bangunan 2.500 m2 sehingga antar peserta bisa berjarak. Sementara ribuan lainnya tersebar di studio-studio mini,” ujar Rulli.

Panitia Munas IX LDII telah meminta kepada DPW dan DPD LDII di seluruh Indonesia, untuk menerapkan protokol kesehatan di studio-studio mini, “Di antaranya pengecekan suhu tubuh, mencuci tangan, jaga jarak, dan selalu menggunakan masker,” imbuhnya. 

Hal lain menurut Rulli yang tak kalah pentingnya, peserta yang mengikuti pembukaan Munas di Istana Negara harus diswab. Para peserta yang hadir di studio juga akan menjalani rapid antigen, “Mereka yang reaktif, kami sediakan ruang karantina agar bisa langsung isolasi mandiri dan masih bisa memantau jalannya Munas dengan menyaksikannya pada televisi,” imbuh Rulli Kuswahyudi. 

Ia berharap berbagai prosedur dalam protokol kesehatan yang diterapkan pada Munas IX LDII, bisa menghambat penyebaran virus. Sehingga acara tetap berlangsung, mengingat pentingnya acara tersebut.

Sementara itu DPD LDII Sampang menyatakan kesiapannya untuk turut serta menyukseskan Munas IX LDII meskipun kegiatan berlangsung secara daring. Ketua DPD LDII Sampang Sartono mengungkapkan, "Kami DPD LDII Sampang akan memastikan bahwa pelaksanaan Munas IX LDII nanti akan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat dengan dibantu oleh Satgas Covid-19 DPD LDII Sampang yang telah dibentuk sejak awal pandemi berlangsung". Tak lupa beliau berharap pelaksanaan munas nanti dapat berjalan dengan lancar untuk peningkatan kontribusi LDII bagi bangsa Indonesia. (LINES)

Minggu, 28 Maret 2021

Ketum DPP LDII: Bom Bunuh Diri Menyasar Keretakan Bangsa


Jakarta (28/3). Aksi teror bom bunuh diri yang menyasar Katedral Makassar, mengundang keprihatinan DPP LDII. Aksi yang melukai sembilan jemaat dan menewaskan pelaku, menurut Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso merupakan serangan terhadap kemanusiaan, karena dilakukan pada saat bangsa Indonesia tengah menghadapi pandemi Covid-19.

“Kami warga LDII mengutuk peristiwa tersebut, karena bukan hanya aksi teror bermotif ideologi tapi juga merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan. Serangan saat pandemi, tentu dilakukan oleh mereka yang mengabaikan perikemanusiaan,” tegas Chriswanto Santoso.

Chriswanto mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersabar diri dan tak terprovokasi, “Tak satupun ajaran agama di Indonesia ini yang mengajarkan kekerasan terhadap umat beragama lainnya. Bahkan kekerasan tak pernah menyelsaikan masalah, bila dibalas dengan kekerasan. Luka yang ditimbulkan sangat dalam seperti kerusuhan antaragama yang pernah terjadi di Indonesia.

“Masyarakat harus bersabar dan tenang, dan menyerahkan kasus ini kepada aparat keamanan yang menangani tindak terorisme,” imbuh Chriswanto Santoso. Serangan terorisme biasanya menyasar ke rumah-rumah ibadah, yang bisa menimbulkan rasa antipati terhadap agama lain.

Sikap tersebut bisa memicu terganggunya modal sosial bangsa berupa kerukunan, kekompakan, persatuan dan kesatuan antarumat beragama, “Modal sosial merupakan penopang pembangunan bangsa, bila hal tersebut terganggu, terganggu pula kehidupan berbangsa dan bernegara,” imbuh Chriswanto.

Keretakan bangsa akan menimbulkan efek berantai, yang mengakibatkan runtuhnya sendi-sendi berbangsa dan bernegara. Bila hal itu terjadi, punahlah negara dan bangsa Indonesia. Inilah yang disasar para pelaku teror, “Mereka memaksakan ideologinya, agar negeri ini menjadi yang mereka inginkan, jauh dari Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI,” tegasnya.

Chriswanto mengimbau agar aparat keamanan mengusut tuntas kasus serangan bom bunuh diri itu. Membongkar jaringan mereka, merupakan hal yang penting untuk menghentikan aksi teror, “Menyelesaikan masalah ini menjadi harapan seluruh rakyat Indonesia, karena pelaku telah melukai perasaan bangsa Indonesia yang tengah menghadapi pandemi Covid-19,” imbuh Chriswanto.

Ia juga meminta berbagai pihak, terutama para tokoh-tokoh agama untuk meningkatkan komunikasi serta menjaga kerukunan umat, “Para tokoh agama agar dapat menenangkan pengikutnya, agar suasana ketertiban dan keamanan terus terpelihara,” ujarnya.

Menurut Chriswanto, aksi terorisme tersebut jangan dikaitkan dengan agama. Sebab, tak ada agama yang mengajarkan tindakan kekerasan. Sebaliknya, ajaran agama yang penting adalah hubungan yang baik antar manusia dan antar umat beragama, “Islam dan agama-agama lain yang ada di Indonesia saling mencintai dan menghargai antar sesama,” tambahnya.

Ketua DPD LDII Sampang H. Sartono juga menyampaikan keprihatinannya serta turut mengutuk tindakan kekerasan yang mencederai nilai kemanusiaan dan berpotensi meretakkan keutuhan bangsa Indonesia. H. Sartono seraya mengingatkan, "penting sekali untuk mendidik generasi penerus bangsa Indonesia dengan pendidikan agama dan moral agar terhindar dari paham terorisme dan radikalisme karena tidak ada satu agama pun di dunia ini yang mengajarkan tindak kekerasan". (LINES)

Selasa, 23 Maret 2021

Menag Yaqut Cholil Tekankan Pentingnya Persatuan Umat saat menemui LDII


Jakarta (16/3).
Ketua Umum DPP LDII Chriswanto Santoso bersama pengurus harian, menemui Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Kantor Kementerian Agama RI, Pasar Baru, Jakarta Pusat, pada Selasa (16/3). Menag Yaqut Cholil mengapresiasi kontribusi dan kerja sama LDII bersama pemerintah hingga saat ini.

Dalam pertemuan itu, Menag Yaqut Cholil menyoalkan masalah persatuan umat. Menurutnya, jumlah umat Islam lebih dari 80 persen penduduk Indonesia. Jika ukhuwah dan sinergi antar umat Islam terwujud, maka masalah kesatuan persatuan bangsa sudah selesai.

“Saya sampaikan di awal, Kementerian Agama RI milik semua agama. Di dalamnya ada agama Islam. Ada ribuan ormas di bawah naungan kementerian agama, sepertu NU, Muhammadiyah, dan LDII. Saya mendukung sinergi dan kerja sama antar ormas Islam dengan Kemenag dalam membangun ukhuwah Islamiyah,” ujarnya.

Menag Yaqut Cholil juga menuturkan, agama dan negara sejatinya saling membutuhkan dan saling mengokohkan untuk mewujudkan peradaban suatu bangsa. Untuk itu, Kemenag RI mendukung penguatan identitas keagamaan.

"Penguatan identitas keagamaan di satu sisi dan penguatan identitas kebangsaan di sisi yang lain tidak boleh dipisahkan, apalagi dipertentangkan. Konsep itu harus tetap diletakkan dalam satu kotak untuk melahirkan moderasi beragama dan bernegara," ujarnya.

Hanya karena perbedaan khilafiah antar sesama agama Islam, bahkan perbedaan etnis dan agama seharusnya tidak menghambat terwujudnya persaudaraan sebagai sebuah bangsa. Justru kesalehan beragama dan loyalitas bernegara harus saling mendukung satu sama lain. "Dengan kata lain, kita bisa menjadi umat saleh sekaligus warga negara baik," ujarnya.

Bagaimana bentuk dukungan Menag Yaqut Cholil Qoumas? Menurutnya, banyak program yang bisa disinergikan dengan ormas-ormas. “Ada kemandirian pesantren dan pengembangan madrasah kita bisa sinergikan. Setelah Munas LDII nanti kita akan sinergikan kembali dan duduk bersama membahas teknis dengan Kemenag,” ujarnya.




Dalam pertemuan itu juga, Ketua Umum DPP LDII Chriswanto Santoso menyampaikan sedikit tentang masalah kebangsaan yang harus diangkat bersama. Khususnya antara Kementerian Agama RI sebagai perwakilan pemerintah dengan ormas-ormas Islam. Ia selanjutnya menyampaikan apa yang telah LDII kontribusikan untuk Bangsa Indonesia.

“LDII telah berkontribusi di berbagai bidang. Di bidang pendidikan karakter, LDII membangun portal pondokkarakter.com. Di bidang ketahanan pangan, warga LDII membangun urban farming, pemanfaatan lahan gambut, dan penggunaan artificial intelegence dalam pertanian di Garut. selanjutnya di bidang ekonomi syariah, LDII membangun ekonomi digital, hingga ketahanan keluarga untuk ketahanan bangsa,” Chriswanto menjelaskan.

Di akhir pertemuan, DPP LDII meminta Menag Yaqut Cholil untuk hadir dan memberikan pengarahan dalam Munas IX LDII pada 7-8 April 2021. Acara itu, rencananya dibuka oleh Presiden Joko Widodo. (LINES)

Selasa, 24 November 2020

DPP LDII Melansir e-Pendidikan Karakter, Berfokus Kepada Subjek Pendidikan

Jakarta (24/11). DPP LDII melansir platform e-pendidikan yang fokus pada pendidikan karakter, yang dinamai pondokkarakter.com. Acara peluncuran tersebut diikuti oleh 514 studio mini dan sekitar 2.000 orang peserta. Dalam acara peluncuran pondokkarakter.com tersebut, dibuka pula enam seminar secara bersamaan yang membahas mengenai fungsi guru, pamong, tenaga pendidikan, kepala sekolah, orangtua, dan pengelola yayasan dalam membangun karakter.

Pondokkarakter.com merupakan kontribusi LDII untuk bangsa, yang menyasar kepada subjek pendidikan bukan pada objek atau siswa,” ujar Ketua Umum DPP LDII Chriswanto Santoso. Pondokkarakter.com merupakan digitalisasi bidang pendidikan dari delapan bidang pengabdian LDII yang terdiri dari: Kebangsaan, Dakwah, Pendidikan, Energi Terbarukan, Kesehatan, Ekonomi Syariah, Pertanian dan Lingkungan Hidup, dan Teknologi. 

“Kami berusaha memadukan kebangsaan dan religiusitas dalam pendidikankarakter.com. Bedanya, selain fokus kepada pembentukan karakter, platform e-pendidikan ini menyasar kepada subjek atau penyelenggara pendidikan bukan kepada siswa atau anak,” ujar Chrsiwanto.

Pembentukan karakter ini merupakan proses panjang, yang targetnya pada 2045, cita-cita mengenai Indonesia Emas bisa terwujud, “Pemerintah saat ini bercita-cita pada tahun itu, Produk Domestik Bruto Indonesia mencapai US$23.000 per kapita. Mewujudkan hal tersebut bukan semata-mata tanggung jawab pemerintah, masyarakat juga harus turut andil,” ujar Chriswanto. 

Sementara itu, konsultan senior dari Sinergi Consulting, Nugroho Ananto mengatakan, karakter merupakan pembeda antara individu dengan individum keluarga dengan keluarga lainnya, bahkan menjadi pembeda antara bangsa satu dengan bangsa yang lainnya. 

“Pada umumnya karakter mempresentasikan prilaku yang diterima masyarakat, seperti kejujuran, penghargaan, dan tanggung jawab. Hal tersebut merupakan bagian dari nilai moral. Artinya wilayah pendidikan karakter ini luas tak dibatasi kelas, sebagaimana pendidikan ilmu pengetahuan yang membentuk kognisi,” ujar Nugroho Ananto. 

Pendidikan karakter yang baik, akan menghasilkan lingkungan yang baik. Lingkungan inilah yang membentuk masyarakat berkarakter, hingga menciptakan bangsa atau negara yang memiliki karakter yang baik pula. 

“Seseorang yang bisa dipercaya karena kejujurannya, dihormati karena karyanya bukan fisik dan harta, serta memiliki tanggung jawab bisa dikatakan memiliki karakter yang baik,” kata Nugroho. Sayangnya, menurut Nugroho, pendidikan karakter ini justru tak maksimal. Para pengajar atau penyelenggara pendidikan lebih fokus kepada kognitif.

Pembelajaran mengenai karakter tersebut unik, tak seperti mempelajari ilmu pengetahuan, “Pendidikan karakter sangat berkaitan dengan pemaknaan terhadap nilai. Sementara pemaknaan tersebut sangat bergantung kepada keluarga atau lingkungan di mana seseorang hidup,” ujarnya. 

“Pendidikan karakter membutuhkan panutan dan proses pembelajaran serta pembiasaan seumur hidup. Hal ini beda dengan mempelajari ilmu pengetahuan,” imbuhnya. 


Perusahaan Butuh Orang Jujur Tak Hanya Pintar

Karakter dalam mata perusahaan juga menjadi hal yang utama, “Founding father Bakrie Brothers menekankan pentingnya karakter, kejujuran misalnya. Orang yang jujur menurut Bakrie Brother bisa dipintarkan, tapi membuat orang pintar menjadi jujur tidak mudah,” ujar Chief Human Capital Bakrie Brothers, Okder Pendrian.

Karakter dan kompetensi menjadi bagian utama dalam pertimbangan penerimaan karyawan, “Dengan dua hal tersebut, seseorang bisa diterima dan dikembangkan hingga kelak menjadi seorang business leader,” ujar Okder. Sebaliknya, untuk memikat pribadi menjadi karyawan Bakrie Brother, karakter perusahaan juga harus dibangun. Dengan demikian menciptakan persepsi yang baik bagi mereka yang memiliki bakat terbaik. 

Bisnis saat ini memerlukan pribadi yang adaptif, kreatif, dan inovatif. Menurut Okder, pada masa lalu, bidang bisnis baru hanya muncul 10 tahun sekali, “Saat ini hanya dalam sebulan selalu ada peluang bisnis baru,” ujarnya. Untuk menyikapinya, butuh SDM yang berkarakter.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Optimized by Abdillah Irsyad El Nur | Official Website DPW LDII Jawa Timur | Official Website DPP LDII